Pages

Banner 468 x 60px

 

Sabtu, 18 Januari 2014

KASUS ETIKA: LOYALITAS, TAPI UNTUK SIAPA ?

0 komentar
Kasus ini menceritakan dua pedagang yakni Glen Grossmith dan Zoltan Horcsok yang memalsukan informasi dan perdagangan untuk menutupi tindakan yang disengaja oleh Mark Webb.
Glen Grossmith adalah seorang pria yang luar biasa dalam keluarganya, dia sering menjadi pelatih bagi anak-anaknya, dan juga seorang atlet yang berdedikasi dan menikmati olahraga baik individu maupun tim. Pada suatu hari, bosnya di Perusahaan Sekuritas Kanada UBS, Zoltan Horcsok memintanya membantu seorang rekan yang bernama Mark Webb, orang yang akan berbisnis dengan mereka untuk sementara. Grossmith melakukan hal itu tanpa bertanya mengapa hal tersebut diperlukan.
Review:
Kasus ini berkaitan dengan kesetiaan (loyalitas). Kesetiaan merupakan suatu nilai etika yang sangat diinginkan, dan ketidaksetiaan adalah suatu tindakan yang tidak etis dan sering melanggar hukum. Disini, Grossmith, Horcsok, dan Webb telah bersikap tidak loyal terhadap atasan (UBS) dan pembeli (klien) Kanada. Ceritanya bermula dari kemarahan Webb, seorang pedagang yang bekerja di kantor UBS di Stamford, Conn terhadap seorang klien yang telah memesan untuk membeli 120.000 saham perusahaan Phelps Dogde. Namun, setelah 6.000 saham dibeli, klien membatalkan sisanya dan pindah ke dealer investasi lainnya. Oleh karena itu, Webb sangat marah dan ingin membalas tindakan kliennya tersebut. Dia langsung membeli 10.000 saham Phelps Dodge menjadi akun utama UBS, selanjutnya ia menghubungi Mr. Horcsok untuk minta bantuan agar segera menemukan pembeli yang bersedia membeli 10.000 saham Phelps Dodge tersebut dengan cepat, karena jika tidak dia akan mendapat rmasalah. Mendengar hal tersebut, Mr. Horcsok kemudian mengatakan kepada pedagang terbaiknya yaitu Mr. Grossmith bahwa ia membutuhkan pembeli Kanada untuk membeli 10.000 saham Phelps Dodge. Tanpa mengetahui maksud dibalik permintaan Mr. Webb, Mr. Grossmith melakukan hubungan dengan klien dan meminta klien untuk membeli saham tersebut dan klien pun menyetujuinya. Mr. Horcsok kemudian berbicara dengan sekitar puluhan pedagang di kantor Toronto, dia mencoba untuk menemukan tiket perdagangan yang telah di stempel dan dia berhasil menemukannya, lalu Mr. Grossmith dengan pengetahuan Mr. Horcsok mencoret perdagangan saham yang tercatat di tiket tersebut dan merubahnya menjadi simbol Phelps Dodge. Informasi klien juga diubah untuk mencerminkan pembeli Kanada dari saham Phelps Dodge. Tidak hanya itu, Mr. Grossmith juga mengirimkan informasi perdagangan palsu kepada Mr. Webb. Dia juga menciptakan tiket elektronik yang mencerminkan perdagangan Phelps Dodge, sementara Mr. Horcsok kemudian memusnahkan tiket perdagangan yang telah diubah.
Sayangnya, kegiatan Glen Grossmith dan Zoltan Horcsok tersebut diselidiki dan akhirnya ditemukan oleh atasannya (UBS). Merekapun akhirnya dipecat pada akhir bulan Februari atas tindakan yang terjadi awal bulan itu, dan bonus 2004 mereka ditolak oleh dealer investasi. Kedua broker tersebut lalu menggugat UBS, dimana Mr. Grossmith menginginkan $1.053.000 dan Mr. Horcsok menginginkan $1.750.000 yang diklaim sebagai utang UBS terhadap mereka sebagai bonus. Keduanya mengklaim bahwa UBS berutang uang karena tindakan yang mengakibatkan mereka dipecat terjadi pada tahun 2005, bukan 2004.
Dokumen pengadilan tambahan yang diajukan oleh Mr. Grossmith juga mengatakan bahwa reputasi UBS telah “compang-camping” pada awal tahun 2005, yakni setelah penyelesaian dugaan tidak terkait dengan RS pada akhir 2004. Ia juga mengklaim bahwa UBS tidak semestinya menggunakannya untuk meningkatkan reputasinya dengan regulator”. Namun demikian, juru bicara UBS Graeme Harris mengatakan bahwa kedua orang tersebut tidak menerima bonus 2004 karena kesalahannya yang telah merusak reputasi dan bisnis UBS. Dia juga mengatakan bahwa mereka dipecat sebelum tanggal pembayaran bonus, jadi tidak berhak mendapatkan apapun. Selain itu, angka-angka yang diklaim oleh keduanya bukanlah jumlah yang semestinya diberikan kepada mereka meskipun jika mereka akan menerima bonus dari UBS.
Akhirnya, pada tanggal 18 Juli 2005, mereka mengakui kesalahannya dimana telah memalsukan informasi dan catatan untuk menutupi perdagangan yang dibuat oleh seorang rekannya yang ingin membalas dendam kepada salah satu klien yang telah membuatnya marah. Lalu Glen Grossmith, mantan pedagang di UBS, dan Zoltan Horcsok, atasannya dan juga selaku mantan kepala perdagangan penjualan ekuitas didenda masing-masing sebesar $75.000 dan $100.000. Keduanya juga harus membayar $25.000 untuk biaya Market Regulator Service Inc. (RS) sebagai bagian dari kesepakatan penyelesaian yang telah disetujui.
Kedua pedagang senior tersebut telah diskors dari perdagangan di Pasar Ekuitas Kanada untuk tiga bulan ke depan, setelah itu mereka harus benar-benar diawasi selama 6 bulan. Mr. Horcsok juga dilarang bertindak sebagai pengawas selama setahun setelah larangan perdagangan tiga bulan tersebut. Pengacara keduanya mengatakan bahwa keduanya telah menyesali tindakan yang telah mereka lakukan. Mereka telah menanggung konsekuensi kehilangan pekerjaan dan juga bonus untuk tahun 2004.
Dilihat dari kasus ini, meskipun tindakan Grossmith tidak berpengaruh negatif terhadap kekayaan klien, UBS tetap memecatnya. Hal ini merupakan suatu cara yang dilakukan UBS untuk mengembangkan budaya etis di dalam perusahaannya. Belajar dari pengalaman, Mr. Grossmith telah beberapa kali melakukan kesalahan yang merupakan pelanggaran kebijakan dan kode etik perusahaan. Salah satunya pada tahun 2000, Mr. Grossmith didenda $35.000 dan diskors selama satu bulan oleh Bursa Efek Toronto untuk beberapa perdagangan besar yang ia tangani. Kali ini, dia memalsukan informasi dan perdagangan saham Phelps Dodge untuk menutupi tindakan yang disengaja oleh Mark Webb. Hal ini jelas melanggar etika sehingga dapat membahayakan reputasi dan bisnis perusahaan (UBS). Jika Mr. Grossmith dipertahankan atau tidak dipecat, bisa saja keberadaannya akan membawa pengaruh buruk bagi karyawan lain, dan tidak menutup kemungkinan Mr. Grossmith akan mengulang kesalahannya seperti yang telah ia lakukan beberapa kali sebelum tindakan ini terjadi.
Menanggapi hal buruk yang telah terjadi dan kemungkinan akan terjadi, UBS harus melakukan perubahan tata kelola dan akuntabilitas perusahaan untuk mendorong loyalitas karyawannya. Lingkungan bisnis yang semakin kompleks menuntut perusahaan untuk menggunakan sistem tata kelola perusahaan yang menyediakan aturan serta akuntabilitas yang tepat untuk kepentingan pemegang saham dan semua pemangku kepentingan lainnya. UBS harus mengembangkan sistem tersebut untuk memulihkan kembali kepercayaan klien dan memfokuskan kembali tata kelola perusahaan pada tanggung jawab semua pihak dalam perusahaan terhadap semua kewajiban-kewajibannya. Segala ancaman yang terkait dengan penerapan tata kelola dan akuntabilitas tersebut harus segera diatasi, perusahaan harus membuat suatu pedoman yang jelas untuk mengidentifikasi dan mengatasi ancaman-ancaman yang menghampiri perusahaannya seperti salah mengartikan tugas dan kewajiban fidusia, kegagalan dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko etika, terjadi konflik kepentingan, dan lain-lain.
Hal terpenting yang harus dilakukan UBS adalah mengembangkan, menerapkan, dan mengelola budaya perusahaan secara etis, mengembangkan kode etik perusahaan, serta membangun, membina, melaksanakan, dan memantau budaya perusahaan yang diharapkan. Direksi, pemilik, manajemen senior, dan karyawan semuanya harus memahami bahwa suatu organisasi akan lebih bernilai jika mempertimbangkan kepentingan seluruh pemangku kepentingannya, dan dalam membuat keputusan mempertimbangkan nilai-nilai etika yang tepat. UBS harus cermat dalam mengatur bisnis dan risiko etika perusahaannya. Mereka harus memastikan bahwa budaya etis telah berjalan efektif dalam perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan kode etik sehingga dapat menciptakan pemahaman yang tepat mengenai perilaku-perilaku etis, memperkuat perilaku-perilaku tersebut, dan memastikan bahwa nilai-nilai yang mendasarinya melekat pada strategi dan operasi perusahaan. Kode etik juga menuntut karyawan dan pimpinan perusahaan untuk melakukan praktik-praktik etika bisnis terbaik dalam semua hal yang dilakukan atas nama perusahaan. Jika prinsip tersebut telah mengakar di dalam budaya perusahaan, maka seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan akan berusaha memahami dan berusaha mematuhi mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan dalam aktivitas bisnis perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar UBS dapat mengembangkan efektivitas sistem pengendalian internalnya, sehingga hal-hal yang melanggar kode etik tidak lagi terjadi di perusahaan dan juga dapat memotivasi karyawan untuk bersikap lebih etis dalam menanggapi segala hal yang terjadi. Transparansi dan akuntabilitas sangat diperlukan didalam perusahaan. Jika UBS bisa fokus sepenuhnya terhadap pengembangan dan pemeliharaan budaya integritas di dalam perusahaannya, artinya perusahaan mampu menerapkan sistem tata kelola yang beretika dan juga akuntabilitas yang tepat, mereka tidak hanya akan mengurangi risiko terjadinya hal-hal yang merugikan perusahaan, tapi juga akan mendapat dukungan dan keuntungan kompetitif dari semua pemangku kepentingan perusahaan, artinya mereka dapat memuaskan harapan seluruh pemangku kepentingannya.

0 komentar:

Posting Komentar