Kasus ini menceritakan dua pedagang yakni Glen Grossmith dan Zoltan
Horcsok yang memalsukan informasi dan perdagangan untuk menutupi tindakan
yang disengaja oleh Mark Webb.
Glen Grossmith adalah seorang pria yang luar biasa dalam keluarganya,
dia sering menjadi pelatih bagi anak-anaknya, dan juga seorang atlet yang
berdedikasi dan menikmati olahraga baik individu maupun tim. Pada suatu hari,
bosnya di Perusahaan Sekuritas Kanada UBS, Zoltan Horcsok memintanya membantu
seorang rekan yang bernama Mark Webb, orang yang akan berbisnis dengan mereka
untuk sementara. Grossmith melakukan hal itu tanpa bertanya mengapa hal
tersebut diperlukan.
Review:
Kasus ini berkaitan dengan kesetiaan (loyalitas). Kesetiaan merupakan
suatu nilai etika yang sangat diinginkan, dan ketidaksetiaan adalah suatu
tindakan yang tidak etis dan sering melanggar hukum. Disini, Grossmith,
Horcsok, dan Webb telah bersikap tidak loyal terhadap atasan (UBS) dan pembeli
(klien) Kanada. Ceritanya bermula dari kemarahan Webb, seorang pedagang yang
bekerja di kantor UBS di Stamford, Conn terhadap seorang klien yang telah
memesan untuk membeli 120.000 saham perusahaan Phelps Dogde. Namun, setelah
6.000 saham dibeli, klien membatalkan sisanya dan pindah ke dealer investasi
lainnya. Oleh karena itu, Webb sangat marah dan ingin membalas tindakan
kliennya tersebut. Dia langsung membeli 10.000 saham Phelps Dodge menjadi akun
utama UBS, selanjutnya ia menghubungi Mr. Horcsok untuk minta bantuan agar segera
menemukan pembeli yang bersedia membeli 10.000 saham Phelps Dodge tersebut
dengan cepat, karena jika tidak dia akan mendapat rmasalah. Mendengar hal
tersebut, Mr. Horcsok kemudian mengatakan kepada pedagang terbaiknya yaitu Mr.
Grossmith bahwa ia membutuhkan pembeli Kanada untuk membeli 10.000 saham Phelps
Dodge. Tanpa mengetahui maksud dibalik permintaan Mr. Webb, Mr. Grossmith
melakukan hubungan dengan klien dan meminta klien untuk membeli saham tersebut
dan klien pun menyetujuinya. Mr. Horcsok kemudian berbicara dengan sekitar
puluhan pedagang di kantor Toronto, dia mencoba untuk menemukan tiket
perdagangan yang telah di stempel dan dia berhasil menemukannya, lalu Mr.
Grossmith dengan pengetahuan Mr. Horcsok mencoret perdagangan saham yang
tercatat di tiket tersebut dan merubahnya menjadi simbol Phelps Dodge.
Informasi klien juga diubah untuk mencerminkan pembeli Kanada dari saham Phelps
Dodge. Tidak hanya itu, Mr. Grossmith juga mengirimkan informasi perdagangan
palsu kepada Mr. Webb. Dia juga menciptakan tiket elektronik yang mencerminkan
perdagangan Phelps Dodge, sementara Mr. Horcsok kemudian memusnahkan tiket
perdagangan yang telah diubah.
Sayangnya, kegiatan Glen Grossmith dan Zoltan Horcsok tersebut
diselidiki dan akhirnya ditemukan oleh atasannya (UBS). Merekapun akhirnya
dipecat pada akhir bulan Februari atas tindakan yang terjadi awal bulan itu,
dan bonus 2004 mereka ditolak oleh dealer investasi. Kedua broker tersebut lalu
menggugat UBS, dimana Mr. Grossmith menginginkan $1.053.000 dan Mr. Horcsok menginginkan
$1.750.000 yang diklaim sebagai utang UBS terhadap mereka sebagai bonus.
Keduanya mengklaim bahwa UBS berutang uang karena tindakan yang mengakibatkan
mereka dipecat terjadi pada tahun 2005, bukan 2004.
Dokumen pengadilan tambahan yang diajukan oleh Mr. Grossmith juga mengatakan
bahwa reputasi UBS telah “compang-camping” pada awal tahun 2005, yakni setelah
penyelesaian dugaan tidak terkait dengan RS pada akhir 2004. Ia juga mengklaim
bahwa UBS tidak semestinya menggunakannya untuk meningkatkan reputasinya dengan
regulator”. Namun demikian, juru bicara UBS Graeme Harris mengatakan bahwa
kedua orang tersebut tidak menerima bonus 2004 karena kesalahannya yang telah
merusak reputasi dan bisnis UBS. Dia juga mengatakan bahwa mereka dipecat
sebelum tanggal pembayaran bonus, jadi tidak berhak mendapatkan apapun. Selain
itu, angka-angka yang diklaim oleh keduanya bukanlah jumlah yang semestinya
diberikan kepada mereka meskipun jika mereka akan menerima bonus dari UBS.
Akhirnya, pada tanggal 18 Juli 2005, mereka mengakui kesalahannya dimana
telah memalsukan informasi dan catatan untuk menutupi perdagangan yang dibuat
oleh seorang rekannya yang ingin membalas dendam kepada salah satu klien yang
telah membuatnya marah. Lalu Glen Grossmith, mantan pedagang di UBS, dan Zoltan
Horcsok, atasannya dan juga selaku mantan kepala perdagangan penjualan ekuitas
didenda masing-masing sebesar $75.000 dan $100.000. Keduanya juga harus
membayar $25.000 untuk biaya Market Regulator Service Inc. (RS) sebagai bagian
dari kesepakatan penyelesaian yang telah disetujui.
Kedua pedagang senior tersebut telah diskors dari perdagangan di Pasar
Ekuitas Kanada untuk tiga bulan ke depan, setelah itu mereka harus benar-benar
diawasi selama 6 bulan. Mr. Horcsok juga dilarang bertindak sebagai pengawas
selama setahun setelah larangan perdagangan tiga bulan tersebut. Pengacara
keduanya mengatakan bahwa keduanya telah menyesali tindakan yang telah mereka
lakukan. Mereka telah menanggung konsekuensi kehilangan pekerjaan dan juga
bonus untuk tahun 2004.
Dilihat dari kasus ini, meskipun tindakan Grossmith tidak berpengaruh
negatif terhadap kekayaan klien, UBS tetap memecatnya. Hal ini merupakan suatu
cara yang dilakukan UBS untuk mengembangkan budaya etis di dalam perusahaannya.
Belajar dari pengalaman, Mr. Grossmith telah beberapa kali melakukan kesalahan
yang merupakan pelanggaran kebijakan dan kode etik perusahaan. Salah satunya
pada tahun 2000, Mr. Grossmith didenda $35.000 dan diskors selama satu bulan
oleh Bursa Efek Toronto untuk beberapa perdagangan besar yang ia tangani. Kali
ini, dia memalsukan informasi dan perdagangan saham Phelps Dodge untuk menutupi
tindakan yang disengaja oleh Mark Webb. Hal ini jelas melanggar etika sehingga
dapat membahayakan reputasi dan bisnis perusahaan (UBS). Jika Mr. Grossmith
dipertahankan atau tidak dipecat, bisa saja keberadaannya akan membawa pengaruh
buruk bagi karyawan lain, dan tidak menutup kemungkinan Mr. Grossmith akan mengulang
kesalahannya seperti yang telah ia lakukan beberapa kali sebelum tindakan ini
terjadi.
Menanggapi hal buruk yang telah terjadi dan kemungkinan akan terjadi, UBS
harus melakukan perubahan tata kelola dan akuntabilitas perusahaan untuk mendorong
loyalitas karyawannya. Lingkungan bisnis yang semakin kompleks menuntut
perusahaan untuk menggunakan sistem tata kelola perusahaan yang menyediakan
aturan serta akuntabilitas yang tepat untuk kepentingan pemegang saham dan
semua pemangku kepentingan lainnya. UBS harus mengembangkan sistem tersebut untuk
memulihkan kembali kepercayaan klien dan memfokuskan kembali tata kelola
perusahaan pada tanggung jawab semua pihak dalam perusahaan terhadap semua kewajiban-kewajibannya.
Segala ancaman yang terkait dengan penerapan tata kelola dan akuntabilitas
tersebut harus segera diatasi, perusahaan harus membuat suatu pedoman yang
jelas untuk mengidentifikasi dan mengatasi ancaman-ancaman yang menghampiri
perusahaannya seperti salah mengartikan tugas dan kewajiban fidusia, kegagalan
dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko etika, terjadi konflik kepentingan,
dan lain-lain.
Hal terpenting yang harus dilakukan UBS adalah mengembangkan, menerapkan,
dan mengelola budaya perusahaan secara etis, mengembangkan kode etik
perusahaan, serta membangun, membina, melaksanakan, dan memantau budaya
perusahaan yang diharapkan. Direksi, pemilik, manajemen senior, dan karyawan
semuanya harus memahami bahwa suatu organisasi akan lebih bernilai jika
mempertimbangkan kepentingan seluruh pemangku kepentingannya, dan dalam membuat
keputusan mempertimbangkan nilai-nilai etika yang tepat. UBS harus cermat dalam
mengatur bisnis dan risiko etika perusahaannya. Mereka harus memastikan bahwa
budaya etis telah berjalan efektif dalam perusahaan. Oleh karena itu,
dibutuhkan pengembangan kode etik sehingga dapat menciptakan pemahaman yang
tepat mengenai perilaku-perilaku etis, memperkuat perilaku-perilaku tersebut,
dan memastikan bahwa nilai-nilai yang mendasarinya melekat pada strategi dan
operasi perusahaan. Kode etik juga menuntut karyawan dan pimpinan perusahaan
untuk melakukan praktik-praktik etika bisnis terbaik dalam semua hal yang
dilakukan atas nama perusahaan. Jika prinsip tersebut telah mengakar di dalam
budaya perusahaan, maka seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan akan berusaha
memahami dan berusaha mematuhi mana yang boleh dan mana yang tidak boleh
dilakukan dalam aktivitas bisnis perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar UBS dapat
mengembangkan efektivitas sistem pengendalian internalnya, sehingga hal-hal
yang melanggar kode etik tidak lagi terjadi di perusahaan dan juga dapat
memotivasi karyawan untuk bersikap lebih etis dalam menanggapi segala hal yang
terjadi. Transparansi dan akuntabilitas sangat diperlukan didalam perusahaan.
Jika UBS bisa fokus sepenuhnya terhadap pengembangan dan pemeliharaan budaya
integritas di dalam perusahaannya, artinya perusahaan mampu menerapkan sistem
tata kelola yang beretika dan juga akuntabilitas yang tepat, mereka tidak hanya
akan mengurangi risiko terjadinya hal-hal yang merugikan perusahaan, tapi juga
akan mendapat dukungan dan keuntungan kompetitif dari semua pemangku
kepentingan perusahaan, artinya mereka dapat memuaskan harapan seluruh pemangku
kepentingannya.
0 komentar:
Posting Komentar